Senin, 13 Agustus 2018

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
KLIMAKTERIUM



Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tahap Profesi
Stase Keperawatan Maternitas










Oleh :

Ibnu M Abduh, S.Kep
 4012180008





SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA
JURUSAN S-1 ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2017


LAPORAN PENDAHULUAN
KLIMAKTERIUM

A.          Pengertian
1.            Klimakterium merupakan fase fisiologi yang terjadi jika fungsi ovarium telah mengalami regresi.
2.            Klimakterium adalah suatu istilah yang menunjuk kepada tahapan kehidupan wanita dimana terjadi penurunan fertilitas serta menstruasi yang ireguler bahkan kadang-kadang terhenti (Bobak, 2004).
3.            Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun, dengan ditandai berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.

B.           Periode Klimakterium
1.            Premenopause
Yaitu fase pertama dari klimakterium ditandai dengan menstruasi masih terjadi tetapi tidak beraturan disertai keluhan iritabilitas vasomotor, lelah, nyeri kepala dan gampang emosi. Pada tahap ini estrogen mulai menurun serta indeks fertilitas juga menurun dialami beberapa bulan sampai beberapa tahun.
2.            Menopause
Yaitu fase ini ovarium menjadi tidak berespon terhadap gonadotropin yang mengakibatkan berhentinya menstruasi dan infertilitas, biasanya terjadi pada usia 40-50 tahun.
3.            Post menopause
Yaitu seluruh aktivitas ovarium tidak ada dan ditandai dengan menurunnya kadar estrogen, atropi vagina dan osteoporosis.

C.          Perubahan Pada Masa Klimakterium (Fisiologis)
1.            Perubahan pada organ reproduksi
a.       Uterus
Ukuran panggul mengecil karena :
-          Menciutnya selaput rahim (atropi endometrium)
-          Hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel
b.      Tuba fallopi
Lipatan-lipatan menjadi lebih pendek, menipis, mengkerut, endotalping, adanya serabut getar dalam tuba (sillia) kemudian menghilang.
c.       Ovarium
-          Makin bertambah umur, maka jumlahnya makin berkurang
-          Usia 45-50 tahun, rata-rata sel primordial menurun s.d. 00 buah karena adanya ovulasi pada sel hala dan proses terhentinya pertumbuhan folikel primordial
d.      Serviks
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina atropi lapitan servikal, kanalis servikalir memendek, menyerupai ukuran serviks fundus pada masa adolesent.
e.       Vagina
Terdapat penipisan dinding vagina sehingga menyebabkan hilangnya rugae (lipatan-lipatan vagina)
-          Berkurangnya pembuluh darah
-          Penurunan elastisitas
-          Sekret vagina encer, indeks korio, piknotik menurun
-          Pri vagina (basa bonderline) oleh karena peningkatan cadangan gula dalam sel → mudah infeksi.
f.       Vulva
-          Menipis karena berkurangnya dan hilangnya jaringan lemak, jaringan elastis.
-          Kulit menipis, pembuluh darah berkurang → pengerutan lipatan vulva
-          Rambut di mons pubis berkurang tebalnya
-          Nyeri saat senggama (dispareunia), mengkerutnya introitus

2.            Perubahan pada organ non reproduksi
a.       Dasar panggul
Kekuatan dan elastisitasnya menurun karena penciutan (atropi, melemahnya daya sokong akibat prolapsus utero vaginal) turunnya alat-alat kelamin bagian dalam,
b.      Anus dan perineum
Lemak dibawah kulit berkurang, atropi otot sekitarnya, menyebabkan otot tonus spingter melemah, dan menghilang, sering terjadi inkontinensia akut vagina.
c.       Vesika urinaria (Blodder)
Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot detrussor (otot-otot blodder) hilang.
d.      Lemak subkutan diserap, atropi parenxim, lobulur menciut, stroma jaringan dan ikat fibrosa menebal, puting susu mengecil, kulit erektill, pigmentasi sehingga mendatar dan mengendor
3.            Perubahan pada susunan ekstrogenital
a.       Adipostiosir (penimbunan lemak).
Diduga berhubungan dengan penurunan estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.
b.      Hiperkolesterolania
c.       Arteriosklerosis
d.      Hipertensi
Peningkatan tekanan darah selama masa klimakterium terjadi secara bertahap kemudian menetap dan lebih tinggi dari tekanan darah sebelumnya.
e.       Virilasasi (tumbuhnya rambut)
Penurunan t2 dan peningkatan pembentukan sistron (t2)
f.       Osteopenin, penguran­gan kadar mineral tulang → osteoporosis (pengeroposan tulang).


D.          Etiologi/Penyebab
Klimakterium terjadi karena perubahan atau regresi fungsi ovarium, beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause dini, yaitu :
1.            Terpapar radiasi yang berlebih
2.            Proses persalinan yang sulit
3.            Status kesehatan yang jelek
4.            Tidak akuratnya jarak kehamilan
5.            Aborsi
6.            Breest peeding
7.            Hipothiroid dan obesitas

E.           Tanda dan Gejala
1.            Gangguan Fisik
a.             Kelainan mestruasi
-          Dismenorea
-          Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang)
-          Hipomenorea (menstruasi yang sedikit)
-          Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
b.            Keluhan konstitusional
Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri punggung, peningkatan BB.
c.             Keluhan vasomotorik
-          Hot flusher (panas pada kulit) karena ketidakstabilan vasomotor ditandai dengan kulit merah dan hangat terutama daerah kepala, dan leher yang dapat terjadi kapan saja selama beberapa detik s.d. 2 menit, lebih sering terjadi pada malam hari dan biasanya disertai dengan yang berlebihan.
-          Vertigo
-          Keringat banyak
-          Rasa kedinginan
d.            Perubahan fisiologis lain misalnya denyut jantung meningkat, vasodilatasi perifer, temperatur kulit meningkat.
e.             Kulit genetalia dan dinding vagina dan uretra menipis dan lebih kering sehingga mudah iritasi, infeksi, dispareunia, labia, klitoris, uterus dan ovarium mengecil : elastisitas dan efek androgen dalam sirkulasi yang tidak seimbang.
f.             Atropi jaringan payudara : ukuran mengecil
g.            Libido berkurang
h.            Gangguan kardiovaskuler dan serebrovaskuler
i.              Penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang diseluruh tubuh (osteoporosis) beresiko fraktur vertebrae dan femur.
2.            Gangguan psikososial
a.       Gugup
b.      Mudah tersinggung/iritabilitas/agitasi
c.       Depresi
d.      Pelupa
e.       Cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai wanita
f.       Insomnia
g.      Keluhan psikiostenik dan neurotik
Merasa tertekan, lelah psikis, lelah somatik, susah tidur, merasa ketakutan, konflik keluarga gangguan di tempat kerja.
h.      Gangguan libido atau gangguan hasrat seksual yang bisa turun atau naik.
i.        Orgasme yang terhambat
j.        Dispareunia (nyeri saat bersenggama)

F.           Faktor yang berpengaruh terhadap gejala klimakterium
1.            Faktor psikologis
Tenaga dan gairah menurun, konsentrasi menurun kemampuan akademik menurun, perubahan emosi, mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, kesunyian, ketakutan akan keganasan.
2.            Faktor sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Apabila faktor-faktor diatas cukup baik, akan mengurangi beban fisiologis, psikologis. Kesehatan akan faktor klimakterium sebagai faktor fisiologis.
3.            Faktor budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium dini.
4.            Faktor lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah maupun yang belum berumah tangga, menarik yang terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimakterium yang ringan.

G.          Osteoporosis
Penurunan masa tulang seiring dengan peningkatan umur, yang dihubungkan dengan peningkatan kerentanan fraktur.
Penurunan estrogen dapat menyebabkan tulang cepat rapuh dan tipis.
-                Estrogen untuk mengubah vit D menjadi kalsitonin yang esensial dalam absorpsi kalsium
-                Osteoporosis dapat dideteksi dengan sinar x sampai 30%-50% masuk tulang. Tanda pertama : penurunan tinggi badan akibat fraktur/kolaps, nyeri punggung, munculnya bengkok dipunggung yang membuat tulang belakang tidak lagi menopang tubuh bagian atas, fraktur pinggang karena jatuh.

H.          Penyakit jantung koroner
1.        Beresiko karena penurunan kadar kolesterol Lipoprotein Desitas rendah (LDL).
2.        Terapi ERT memperlambat proses ini.

I.             Pengelolaan klimakterium
1.         Terapi pengganti hormon (TPH)
Adalah pengobatan yang paling menonjol untuk mengatasi vasodilatasi dan kekeringan vagina serta untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis, mencegah atau memulihkan atropi genital, serta perubahan dinding uterus, menghilangkan hot flushor. Obat yang sering digunakan adalah :
1.             Estrogen ditambah dengan progestin
Estrogen dalam bentuk konyugasi diminum bersama-sama dengan progestin sintetik, pengertian ditambahkan untuk mengurangi resiko hyperplasia endometrium, kanker payudara dan pemakaian estrogen tunggal untuk medroksigrogestin asetan (provera)
2.             Estrogen
Meliputi oral, transdermal, krim vagina, suntikan dengan berbagai macam variasi estrogen
-          estrogen biologis oral
-          estrogen konyugasi
-          krim vagina estrogen
1)        Kontraindikasi
Terapi pengganti estrogen : kehamilan, ca payudara/endometrium dalam waktu 5 tahun terakhir, riwayat tromboembolik, penyakit hiper akut, gangguan heparkronik, penyakit empedu, pankreas, hipertensi, endometriosis.
2)        Efek samping
-       Estrogen : kadang-kadang mual muntah, retensi cairan, sakit pada payudara, kram kaki, dan perdarahan banyak, reaksi yang serius adalah gangguan tromboembolik, gangguan pembuluh darah otak, emboli paru, infark miokard, ca endometrium, mempercepat tumor payudara yang sudah ada.
-       Progestin : kram kaki, retensi cairan, kembung, distres, gastrointestinal, depresi dll
2        Suplemen Kalsium dan Vitamin
Suplemen kalsium, vit A, D, K akan meningkatkan kondisi tulang lebih baik mencegah rasa tak nyaman akibat osteoporosis dan mengurangi terjadinya kiposit serta nyeri pinggang Vit E + K mengganti keadaan vasodilatasi lebih baik.
Untuk kebutuhan kalsium       :  800-1000 mg/hari jika premenopause
                                                1200-1500 mg/hari jika menopause
3         Non farmakologik
a.             Diet dan Exercise
Diet nutrisi yang mengandung tinggi kalsium, fosfor dan vit Bm serta menghindari daging, kopi, teh, alkohol yang berlebihan, coklat opt mengontrol BB – exercise dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan penampilan kesehatan yang meliputi :
Kagel exercise setiap hari : untuk meningkatkan tonus otot dan kontrol bloder, olah raga sedang untuk meningkatkan tonus otot dan membantu mencegah osteoporosis (berjalan/bersepeda)
b.            Mencegah ketidaknyamanan
-                Mengurangi dispareunia, dengan cara pemberian lubrikan lokal (water sotudie lubrikant)
-                Mengurangi rasa gatal pada vagina dengan cara memberikan vit E dan krim kortison
-                Memakai pembalut bila menggunakan krim vagina
-                Mengurangi hot flusher, dengan cara pemberian/menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat, hindari tempat panas dan tingkatkan intake cairan
-                Mengurangi kekeringan, gatal pada kulit dapat diberikan krim dna lotion.
c.             Untuk mengatasi gangguan psikososial
-                Psikoterapi
Merupakan alternatif utama untuk membantu wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada periode klimakterium.
Kegiatan psikoterapi ini antara lain :
¨            Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan, meliputi ide negatif, mengenai kondisi fisiknya, kecemasannya, mengenai masa depan saat menghadapi periode klimakterium
¨            Dengarkan secara aktif keluhan klien
¨            Berikan alternatif pemecahan masalah serta pilihan alternatif tersebut
¨            Tingkatkan mekanisme koping yang adaptif
¨            Jika memungkinkan pertemukan dengan orang-orang yang mengalami masalah bagaimana dalam pemecahan masalah dalam suatu kelompok.
-                Berikan pendidikan kesehatan mengenai klimakterium dengan penekanan pada :
¨            Periode klimakterium ini merupakan proses fisiologis yang normal
¨            Berikan wawasan pemikiran baru mengenai kehidupan seksual setelah menjalani menopause, bahwa menopause bukan akhir kehidupan seksual klien.
¨            Efek samping pemberian terapi estrogen seperti mual-muntah, penambahan BB, perdarahan pervagina yang tak seperti biasanya
¨            Untuk mencegah kehamilan selama periode klimakterium, gunakan kontrasepsi sedikitnya 1 tahun setelah periode menstruasi berakhir, sadari

J.            Fisiologi Menopause
Wanita bertambah umur (45-52 tahun)
Atropi reproduksi wanita
Matinya ovarium (ovarium mengecil)


  
Penurunan estrogen                                                        Vagina lebih kecil
Peningaktan genodotropin                                                                  Dinding vagina lebih
                                                                                         Tipis dan kering
                                                                                       Elastisitas menurun
   Ketidakstabilan Estrogen me↓ Pengurangan Mestruasi              ↓
      Vasomotor              ↓            lemak        behenti      Aktifitas senggama
              ↓        perubaha kalsitosin ↓                                           ↓
      Vasodiatasi         menjadi vit D↓     Pe ↑ HDL                             Lubrikasi lebih lama
    Vasokontriksi                                      Pe ↑ LDL
              ↓                      ↓                   ↓                    Dispareunia     Pendarahan
      Rasa panas Absorpsi kalsium       Jantung                                 Pasca coitus
  Kemerahan pada oleh tubuh ↓        arteri                     cemas                  ↓
    Kulit, kerut di            ↓                koroner                                 takut melakukan
Daerah dada, leher  osteoporosis dengan                                                       senggama
   Kepala, banyak      gejala :
Keringat, menggigil  - penurunan tinggi bdn
              ↓             - nyeri punggung
   Gangguan rasa       - penonjolan tulang
        Nyaman          belakang
                                            ↓
                                  Resiko injuri
K.          Kemungkinan data fokus
1.            Wawancara
a.         Keluhan utama : riwayat klimakterium
-       Apakah mengalami hot flusher (panas dikulit), banyak keringat, sakit kepala, pernah mengalami kekeringan pada vagina, nyeri selama berhubungan seks, pencapaian orgasme yang lama.
-       Apakah klien menderita kelainan menstuasi seperti : Dismenorea, Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang), Hipomenorea (menstruasi yang sedikit), Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
-       Apakah klien mengalami Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri punggung, peningkatan BB.
-       Apakah klien mengalami vertigo, keringat banyak, adanya rasa kedinginan
-       Apkah Libido berkurang, sering merasa gugup, mudah tersinggung/iritabilitas/agitasi gampang depresi, menjadi pelupa
-       Apakah klien merasa cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai wanita yang merasa tidak lagi menarik buat pasangannnya
-       Apakah klien mengalami insomnia
b.        Riwayat penyakit sekarang :
-        Seberapa berat keluhan utama menggangu,
-        Apa yang meringankan keluhan utama
c.         Riwayat penyakit dahulu
-       Kapan menarche : makin dini menarche, makin lambat menopause
-       Sejak kapan menstruasi berakhir ?
-       Obat-obatan yang dikonsumsi ?
-       Apakah klien mengalami siklus menstruasi tidak teratur ?
-       Adakah keluhan lain yang menyertai saat menstruasi ?
-       Apakah klien merokok ?
-       Apakah klien pernah mengalami fraktur/jatuh
d.        Riwayat penyakit keluarga
-          Apakah riwayat keluarga ada yang mengalami kanker/osteoporosis ?
2.      Pemeriksaan fisik
-          Tanda-tanda vital
-          Tekanan darah normal atau > 140 mmHg,
-          Suhu meningkat dan bila terjadi menggigil / suhu menurun
-          Nadi batas normal 80-100 x/menit
-          Respirasi batas normal 20-24 x/menit
-          Integumen
Terjadi kemerahan (flusher) terutama daerah dada, leher, kepala dan sensasi panas, banyak keringat, kadang terjadi kedinginan.
-          Reproduksi
Ovarium mengecil/mati, vagina lebih kecil dan dinding tipis, kering, plastisitas menurun, menstruasi berhenti.
-          Murkuloskeletal
Terjadi osteoporosis, fraktur, nyeri punggung, penurunan tinggi badan penonjolan tulang belakang.
-          Cardiovaskuler
Terjadi peningkatan LDL
-          Endokrin  : penurunan hormon estrogen dan progesteron, siklus menstruasi menjadi tidak teratur/berhenti,
-          Perkemihan : Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot detrussor (otot-otot blodder) hilang/menurun. disuria, sering berkemih, rasa terbakar bila miksi.

L.           Data Penunjang
-        Pemeriksaan fungsi jantung : HDL menurun LDL meningkat
-        Pemeriksaan hormon : peningkatan KSH serum
-        Pemeriksaan radiologi vorgen : sinar x 30-50% masa tulang hilang

M.         Pengobatan/Penatalaksanaan Perawatan
-        Terapi pengganti hormon : ERT (estrogen replacemen terapi)
-        Efek neoplastik → sadari
-        Metode alternatif
¨      Tablet beliengair : sedatium
¨      Vitamin E
¨      Latihan kagel exercise
¨      Pelumas larut dalam air
¨      Piskoterapi
¨      Pengaturan diet suplemen kalsium

N.          Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1
Do :   Suhu > 37,5 0C
Tampak warna merah pada muka, leher, dada (hot flusher)
Ds :    Klien mengeluh rasa panas terutama pada kepala, leher, dada, dan kemerahan pada kulit.
Wanita umur lebih dari 45 tahun
Ovarium mengecil/ mati
Estrogen menurun
Ketidakstabilan vasomotor
Vasodilatasi dan vasokontriksi
Rasa panas, kemerahan, pada kulit, Pe ↑ suhu tubuh
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : hipertermia
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : Hipertermia
2
Do :  
Pemeriksaan dalam vagina lebih tipis, kecil dan kering
Ds :   
Klien mengeluh nyeri dan panas saat melakukan hubungan seks

Reproduksi wanita atropi
Penurunan kadar estrogen
Vagina lebih kecil, dinding vagina tipis, elastisitas menurun
Aktivitas senggama
Lubrikasi lebih lama
Dispareunia(nyeri saat berhubungan seksual)










nyeri saat berhubungan seksual

3
Do :   Saat PD vagina lebih kecil, kering dan tipis
Ds.     - Klien mengatakan takut melakukan hubungan seksual (coitus) ada rasa nyeri saat hubungan seksual
- Klien merasa pasangannya tidak lagi tertarik pada dirinya
- Libido menurun
Produksi estrogen ↓

 

















Gangguan pemenuhan kebutuhan seksual
4
Do :     
- Penurunan TB,    bengkok dipunggung
- Hasil sinar x : 30-50% masa tulang hilang
Ds :   
- Klien mengatakan sakit dan linu/ ngilu pada daerah tulang dan sendi-sendi
- Klien mengatakan masih merokok dan asupan kalsium berkurang
- Klien mengatakan nyeri punggung

Penurunan estrogen
 

Perubahan kalsitosin menjadi vit D   me ↓

Penyerapan kalsium oleh tubuh menurun
                                    Osteoporosis


  
resikofraktur

Resti fraktur
5
Do :   - Klien berusia > 45 tahun
- Mengalami menopause
- Hasil serum darah HDL ↓, LDL ↓

Penurunan estrogen
Penurunan penumpukkan lipid
Dalam darah HDL ↓, LDL ↑
Penyakit arteri koroner





Resti terjadi penyakit jantung koroner
6
Do :   - Disuria
- Vagina mengecil dan kering dan tipis
- Pri vagina meningkat vagina kurang elastis
Ds :    - Klien mengatakan sering berkemih
- rasa terbakar bila miksi
klimakterium
Perubahan organ saluran kencing
Sering berkemih
 
Uretra memendek
Resti infeksi
 
Resti infeksi saluran kencing
7
Ds :    Klien mengatakan merasa pasangannya tak lagi tertarik padanya
- rasa takut ditolak
- Kelien membutuhkan waktu lebih lama untuk orgasme
Masa menopause
Perubahan fisik
Perubahan pada pasangan
Persepsi identitas tidak menarik
Gangguan konsep diri
Gangguan konsep diri

O.          Diagnosa Keperawatan yang muncul
1.            Gangguan keseimbangan suhu tubuh : Hipertermia b.d. ketidakstabilan vasomotor akibat estrogen menurun ditandai dengan suhu tubuh > 37,5 0C, adanya warna merah pada muka, leher dan dada (hot flusher), klien mengatakan rasa panas terutama pada kepala, leher, dada, dan kemerahan pada kulit.
2.            nyeri (dispareunia) b.d. atropi reproduksi wanita ditandai dengan klien mengalami dipareunia, saat PD vagina lebih kecil, tipis dan kering, klien mengeluh sakit dan panas saat melakukan hubungan seksual, ada pendarahan pasca coitus.
3.            Gangguan pemenuhan keb. Seksual b.d. dispareunia ditandai dengan saat PD vagina lebih kecil , kering, dan tipis. Klien mengatakan takut dalam melakukan hubungan seksual atau coitus, ada rasa nyeri saat berhubungan seksual.
4.            Gangguan konsep diri : peran diri b.d. perubahan fisik akibat masa menopause di tandai dengan klien merasa takut ditolak, mempunyai perasaan pasangannya tak tertarik padanya, klien membutuhkan lebih lama untuk mencapai orgasme.
5.            Resti terjadi penyakit jantung koroner b.d. penurunan penumpukan estrogen ditandai dengan klien berumur > 45 tahun, mengalami menopause, hasil serum darah HDL ↓, LDL ↑.
6.            Resti terjadi fraktur b.d. osteoporosis ditandai dengan penurunan tinggi badan, bengkak dipunggung, sinar x : 30-50% masa tulang hilang, klien mengatakan sakit dan ngilu / linu daerah tulang, sendi-sendi, klien mempunyai riwayat suka merokok dan asupan kalsium berkurang, nyeri punggung.
7.            Resti terjadi infeksi saluran kencing (ISK) b.d. atropi vagina PH vagina ↑, ditandai dengan disuria, vagina mengecil, dan tipis, PH vagina ↑, vagina kurang elastis, klien mengatakan sering berkemih, rasa terbakar bila miksi.

P.           Intervensi Keperawatan
No
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Tupan : klien mengetahui fisiologi klimakterium
Tupen : dalam jangka waktu 3 hari dengan keseimbangan suhu tubuh tidak terjadi dengan kriteria : suhu tubuh 36,5 0C-37,5 0C
Beritahu klien untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat.

Hindari tempat yang bersuhu panas





Intake cairan ditingkatkan

Kolaborasi untuk terapi pengantian estrogen

Berikan konseling tentang pengaruh panas dan kemerahan tersebut
1.      Me ↓ panas dan proses evavorasi



2.      Tempat yang panas akan direspon tubuh dengan me ↑ suhu tubuh untuk menyesuaikan dengan suhu lingkungan sehingga temperatur akan semakin tinggi
3.      Cairan berfungsi sebagai salah satu termoregulator tubuh
4.      Estrogen akan mengembalikan stabilitar vasomotor
5.      Supaya mengerti dan menyadari akan perubahan fisiknya dan tubuh mengalami adaptasi
2
Tupen : dalam jangka waktu 1 minggu GGn rasa nyaman tak terjadi
Tupan : dalam jangka waktu 1 hari klien mengetahui metode-metode tentang cara-cara menghindari dispareumia waktu bersenggama
Beritahu untuk menggunakan kondom yang lubricating jelly atau minyak kelapa atau pelumas larut air jika mau bersenggama

Beritahu untuk tidak menggunakan pelumas yang mengandung minyak seperti jelly petroleum cuaselin.

Dapat mengurangi atau meredakan nyeri akibat hubungan seksual




Dapat menyumbat kelenjar vagina dan dapat menjadi tempat infeksi bakteri
3
Tupan : dalam jangka 1 minggu tak terjadi ggn keb. Pemenuhan seksual
Tupen : dalam jangka waktu 1 hari klien tidak terjadi ggn pemenuhan keb. Seksual
1.     Beritahu klien untuk menggunakan lubrikan lokal divagina saat akan melakukan senggama
2.     Lakukan senggama dengan hati-hati dan hentikan senggama jika terjadi iritasi

1.      Lubrikan berfungsi sebagai pelumas lokal divagina saat akan melakukan senggama

2.      Iritasi menyebabkan luka yang merupakan pori de entry mikroorganisme sehingga dapat menimbulkan infeksi
4
Tupan : dalam jangka waktu 1 minggu peran diri klien tak terganggu
Tupen : dalam jangka waktu 1 hari peran diri klien tak terganggu dengan kriteria :
- klien tetap percaya diri
- Klien dapat menerima perubahan tersebut
1.      Beritahu/diskusikan tentang perubahan adaptasi masa menopause pada klien dan pasangannya
2.      Beritahu bahwa dengan tidak adanya pasangan akan memberikan efek merusak ekspresi seksual
3.      Berikan penjelasan bahwa wanita dan pasangannya dapat mengubah cara mereka mengungkapkan seksualits selama dan setelah menopause

1.      Memberikan pemahaman





2.      Karena wanita yang hidup lebih lama dari pasangannya lebih sedikit kesempatan untuk mengembangkan hubungannya
3.      Aktivitas seksual tidak berakhir karena menopause
5
Tupan : dalam jangka waktu 10 tahun tak terjadi penyakit jantung korona
Tupen : dalam jangka waktu 1 hari klien mengerti tentang klien mengerti tentang gejala dan cara-cara untuk menghindari terjadinya penyakit jantung koroner
1.     Beritahu tentang tanda dan gejala penyakit jantung koroner
2.     Berikan penjelasan bahwa penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian
3.     Kolaborasi untuk pemberian therapi hormon penggantian estrogen (ERT)
1.      Untuk dapat waspada dan antisipasi


2.      Supaya waspada





3.      Dapat memperlambat proses ini
6
Tupan : dalam jangka waktu 10 tahun tidak terjadi fraktur atau injuri
Tupen : dalam jangka waktu 1 hari klien mengerti tentang cara-cara untuk mencegah osteoporosis







1.     Beritahu klien untuk diet tinggi kalsium, fosfor dan vit. D




2.     Hindari minum teh, kopi atau alkohol berlebihan
3.     Beritahu untuk melakukan olahraga secara teratur

4.     Beritahu untuk mengkonsumsi suplemen kalsium
1.      Ca sebagai bahan dasar untuk pembentukan tulang yang berkaitan dengan fosfor vit D akan diabsorbsi Ca dari usus sehingga cukup tersedia bagi pembentukan tulang
2.      Teh, kopi dan alkohol menambah absorpsi ca dalam usus
3.      Olah raga me ↑ kekuatan tulang dengan cara menstimulasi proses osteoblast
4.      Meningkatkan deposit kalsium untuk proses orteoblast
7
Tupan : dalam jangka waktu 10 tahun tidak terjadi ISK
Tupen : dalam jangka waktu 1 hari klien tak mengalami /tahu mengetahui cara mencegah terjadinya ISK
1.     Beritahu untuk banyak minum air ± 6-8 gelas / hari

2.     Beritahu mengenai tanda dan gejala ISK


3.     Beritahu/latih untuk melakukan kegel ecsercise
1.      Untuk menurunkan konsentrasi urine, pertumbuhan bakteri, dapat mencegah miksi
2.      Supaya waspada dan segera menghubungi pelayanan perawatan atau petugas kesehatan
3.      Dapat menguatkan otot-otot rahim/vagina.








DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta.
Nugroho, Taufan. 2011.Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika
Green,C. J and J. M. Wilkinson. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnisa Medis & Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Saleha,  Sitti.  2009.  Asuhan  Kebidanan  Pada  Masa  Nifas.  Jakarta  :  Salemba Medika
Morgan, Geri.2009.Obstretri & Ginekologi Panduan Praktik (Practice Guidelines For Obstretri& Gynecology).Jakarta:EGC
Dutton,L.A., Densmore,J.E.,  & Turner,M.B.2011.Rujukan  Cepat   KebidananJakarta: EGC.
Manuaba,C., Manuaba, F.,& Manuaba.2009.Gawat Darurat Obstretri Ginekologi & Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC
Manuaba,C., Manuaba, F., & Manuaba. 2009. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta:EGC
Carpenito, Lynda Jual. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Bobak. L. J. 2009. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Oxorn, Harry dan Forte W.R. 2010. Ilmu Kebidanan.Jakarta. Yayasan Essentia Medica
Depkes RI, 2011, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDG’s. (2013, http://www. dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 25 april 2015).
Prawirohardjo, Sarwono. 2009 . Ilmu Kebidanan .Jakarta . PT.Bina Pustaka.
Rasjidi, Imam. 2009. Sectio Saesarea dan Laparotomi Kelainan Adneksa. CV Sagung Seto Jakarta.
Azizah, Ninik.September 2013.Jurnal EduHealth.Volume 3.No 2.halaman 69-132
Hidayat.2009.Pengantar Riset Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Walyani, Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan Kehamilan.yogyakarta:Pustaka Baru Press